Sabtu, 16 Januari 2010

Gerhana Matahari Khawatirkan Pemuka Islam Somalia

MOGADISHU (SuaraMedia News) – Gerhana matahari selama 11 menit 8 detik yang jatuh pada hari Jumat , 15 Januari 2010 telah membawa kekhawatiran tersendiri bagi pemuka Islam di Somalia yang menyerukan kepada umat Muslim di negeri tersebut untuk meningkatkan ibadah mereka, dan memohon maaf dari Allah atas dosa-dosa mereka.

Para pemuka agama tersebut menyerukan kepada umat Muslim untuk segera mengakhiri pekerjaan mereka dam segera bergegas menuju Masjid dan memohon pertolongan Allah, Jaringan Berita Shabelle melaporkan.

Gerhana siang itu nampak di seluruh Afrika sebelum akhirnya menyambangi Samudra Hindia hingga Asia.

Dan gerhana sebagian terlihat pada Jumat di wilayah timur Eropa.

Gerhana yang terjadi antara pukul 14.39 – 15.55 itu merupakan gerhana yang terlama dalam milenium ini, namun diperkirakan akan kembali terjadi pada 1.033 tahun kemudian, yaitu pada tahun 3043. Menurut catatan, gerhana matahari selama ini hanya dikalahkan oleh gerhana matahari pada tahun 1992, dengan waktu 11 menit 41 detik.

Titik maksimum gerhana terjadi di Samudra Hindia, namun masyarakat di Afrika tengah, Kenya, China, dan Myanmar, dan sebagian wilayah Indonesia dapat melihat fase gerhana cincin. Pandangan gerhana matahari cincin ini akan optimum hanya terlihat di Srilangka dan China.

Total jalur penumbra gerhana ini mencapai 333 kilometer.

Di beberapa negara, umat Muslim juga menggelar sholat gerhana bersama.

Di Kashmir, umat Muslim menggelar sholat gerhana di lapangan Masjid Srinagar.

Umat Muslim meyakini, salah satu tujuan sholat gerhana adalah menunjukkan bahwa mereka telah terlepas dari keyakinan jaman jahiliyah, dan meyakini bahwa gerhana merupakan salah satu bentuk kebesaran Allah.

Gerhana bulan juga dianggap sebagai tanda peringatan dari Allah, oleh karena itu kaum Muslim diserukan untuk kembali ke jalan Allah dan meminta perlindungannya, karena gerhana merupakan peringatan akan adanya hari kiamat yang nyata, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an:

"Apabila matahari digulung, dan apabila bintang-bintang berjatuhan, dan apabila bintang-bintang berjatuhan, dan apabila unta-unta yang bunting ditinggalkan (tidak diperdulikan), dan apabila binatang-binatang liar dikumpulkan, dan apabila lautan dipanaskan, dan apabila ruh-ruh dipertemukan (dengan tubuh), apabila bayi-bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanya,karena dosa apakah dia dibunuh, dan apabila catatan-catatan (amal perbuatan manusia) dibuka, dan apabila langit dilenyapkan, dan apabila neraka Jahim dinyalakan, dan apabila surga didekatkan, maka tiap-tiap jiwa akan mengetahui apa yang telah dikerjakannya." (At-Takwir QS; 81:1-14)

"Ia bertanya: "Bilakah hari kiamat itu?" Maka apabila mata terbelalak (ketakutan), dan apabila bulan telah hilang cahayanya, dan matahari dan bulan dikumpulkan, pada hari itu manusia berkata: "Ke mana tempat lari?" Sekali-kali tidak! Tidak ada tempat berlindung! Hanya kepada Tuhanmu sajalah pada hari itu tempat kembali." (Al-Qiyamah QS; 75:6-12) (al/upi) www.suaramedia.com
Dr. Malika Haque, seorang dokter anak, memimpin 22 dokter Muslim dan tujuh perawat Muslim untuk membuka sebuah klinik gratis yang menyediakan bantuan medis bagi warga miskin Amerika yang tak memiliki asuransi. (SuaraMedia News)

Dr. Malika Haque, seorang dokter anak, memimpin 22 dokter Muslim dan tujuh perawat Muslim untuk membuka sebuah klinik gratis yang menyediakan bantuan medis bagi warga miskin Amerika yang tak memiliki asuransi. (SuaraMedia News)

OHIO, AS (SuaraMedia News) – Membalas budi terhadap negara dan memperlihatkan wajah sesungguhnya dari agama yang mereka anut, sekelompok dokter Muslim memperjuangkan sebuah inisiatif untuk membantu pasien miskin Amerika di negara bagian Ohio.

“Kami ingin melakukan yang terbaik dalam membantu, terutama di masa-masa ekonomi sulit ini,” ujar Malika Haque, seorang dokter anak, kepada harian Columbus Dispatch, Jumat 15 Januari.

Haque memimpin 22 dokter Muslim dan tujuh perawat Muslim untuk membuka sebuah klinik gratis yang menyediakan bantuan medis bagi warga miskin Amerika yang tak memiliki asuransi.

Noor Community Clinic, yang akan dibuka pada hari Jumat, menawarkan cek kesehatan gratis dan konseling bagi orang-orang yang tidak memiliki asuransi medis atau bantuan dari pemerintah.

“Kami mencintai negara kami, bangsa kami, dan komunitas kami,” ujar Haque, yang telah menghabiskan sebagian besar waktunya mulai tahun 1973 hingga 2005 bekerja di sejumlah klinik komunitas yang dikelola oleh Children’s Hospital untuk anak-anak yang kurang mendapat pelayanan.

Klinik baru ini adalah bagian dari inisiatif kaum Muslim di tahun 2008 untuk membuka klinik-klinik gratis untuk membantu warga Amerika yang tak berasuransi.

Di bawah inisiatif itu, klinik-klinik Muslim dibuka di Cincinnati dan Dayton.

Kaum Muslim Amerika telah meluncurkan inisiatif serupa di seluruh penjuru negeri.

Lebih dari satu dekade sejak pembentukannya, Asosiasi Medis Muslim Universitas (UMMA) kini melayani 16.000 pasien AS dari berbagai latar belakang agama.

Di tahun 1996, sekelompok mahasiswa Muslim, yang tidak puas dengan kurangnya keterlibatan kaum Muslim dalam memecahkan isu-isu sosial Amerika, meluncurkan klinik amal penuh waktu pertama di AS.

AS adalah negara terkaya di dunia namun satu-satunya demokrasi industrial yang tidak memberikan asuransi layanan kesehatan pada semua warga negaranya.

AS menghabiskan dua kali lipat lebih banyak daripada yang digunakan Inggris, Perancis, dan Jerman untuk satu orang dalam layanan kesehatan.

Namun AS tertinggal dari negara-negara lain dalam angka harapan hidup dan kematian bayi, menurut Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD).

Klinik-klinik Muslim gratis ini adalah sebuah upaya baru oleh kaum Muslim Amerika untuk memperlihatkan wajah Islam yang lebih baik.

“Sekarang, wajah kaum Muslim secara umum tidak terlalu baik,” ujar Haque.

Muslim Amerika, diperkirakan berjumlah antara enam hingga juta jiwa, telah menjadi pusat penekanan sejak serangan 11 September.

Meskipun beberapa hal telah sedikit membaik setelah Barack Obama terpilih sebagai presiden tahun lalu, Muslim AS kembali menjadi pusat perhatian setelah sebuah penembakan di markas militer di Texas dan plot pengeboman pesawat oleh seorang pemuda Nigeria.

“Kami tidak ingin memaksakan agama kami,” ujar Saida Yassin, seorang sukarelawan dokter Muslim di Noor Clinic.

“Kami hanya ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa, sebagai kaum Muslim, kami bersatu dan ingin membantu.”

Dr. Faozan Narvel, sukarelawan Muslim lainnya, yakin bahwa misi itu tidak akan mudah.

“Mengubah opini seseorang yang tidak peduli akan sulit,” ujar Narvel.

“Bukan itu yang berusaha kami lakukan. Ide utamanya adalah merawat para pasien.” (rin/io) www.suaramedia.com