
Dr. Malika Haque, seorang dokter anak, memimpin 22 dokter Muslim dan tujuh perawat Muslim untuk membuka sebuah klinik gratis yang menyediakan bantuan medis bagi warga miskin Amerika yang tak memiliki asuransi. (SuaraMedia News)
“Kami ingin melakukan yang terbaik dalam membantu, terutama di masa-masa ekonomi sulit ini,” ujar Malika Haque, seorang dokter anak, kepada harian Columbus Dispatch, Jumat 15 Januari.
Haque memimpin 22 dokter Muslim dan tujuh perawat Muslim untuk membuka sebuah klinik gratis yang menyediakan bantuan medis bagi warga miskin Amerika yang tak memiliki asuransi.
Noor Community Clinic, yang akan dibuka pada hari Jumat, menawarkan cek kesehatan gratis dan konseling bagi orang-orang yang tidak memiliki asuransi medis atau bantuan dari pemerintah.
“Kami mencintai negara kami, bangsa kami, dan komunitas kami,” ujar Haque, yang telah menghabiskan sebagian besar waktunya mulai tahun 1973 hingga 2005 bekerja di sejumlah klinik komunitas yang dikelola oleh Children’s Hospital untuk anak-anak yang kurang mendapat pelayanan.
Klinik baru ini adalah bagian dari inisiatif kaum Muslim di tahun 2008 untuk membuka klinik-klinik gratis untuk membantu warga Amerika yang tak berasuransi.
Di bawah inisiatif itu, klinik-klinik Muslim dibuka di Cincinnati dan Dayton.
Kaum Muslim Amerika telah meluncurkan inisiatif serupa di seluruh penjuru negeri.
Lebih dari satu dekade sejak pembentukannya, Asosiasi Medis Muslim Universitas (UMMA) kini melayani 16.000 pasien AS dari berbagai latar belakang agama.
Di tahun 1996, sekelompok mahasiswa Muslim, yang tidak puas dengan kurangnya keterlibatan kaum Muslim dalam memecahkan isu-isu sosial Amerika, meluncurkan klinik amal penuh waktu pertama di AS.
AS adalah negara terkaya di dunia namun satu-satunya demokrasi industrial yang tidak memberikan asuransi layanan kesehatan pada semua warga negaranya.
AS menghabiskan dua kali lipat lebih banyak daripada yang digunakan Inggris, Perancis, dan Jerman untuk satu orang dalam layanan kesehatan.
Namun AS tertinggal dari negara-negara lain dalam angka harapan hidup dan kematian bayi, menurut Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD).
Klinik-klinik Muslim gratis ini adalah sebuah upaya baru oleh kaum Muslim Amerika untuk memperlihatkan wajah Islam yang lebih baik.
“Sekarang, wajah kaum Muslim secara umum tidak terlalu baik,” ujar Haque.
Muslim Amerika, diperkirakan berjumlah antara enam hingga juta jiwa, telah menjadi pusat penekanan sejak serangan 11 September.
Meskipun beberapa hal telah sedikit membaik setelah Barack Obama terpilih sebagai presiden tahun lalu, Muslim AS kembali menjadi pusat perhatian setelah sebuah penembakan di markas militer di Texas dan plot pengeboman pesawat oleh seorang pemuda Nigeria.
“Kami tidak ingin memaksakan agama kami,” ujar Saida Yassin, seorang sukarelawan dokter Muslim di Noor Clinic.
“Kami hanya ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa, sebagai kaum Muslim, kami bersatu dan ingin membantu.”
Dr. Faozan Narvel, sukarelawan Muslim lainnya, yakin bahwa misi itu tidak akan mudah.
“Mengubah opini seseorang yang tidak peduli akan sulit,” ujar Narvel.
“Bukan itu yang berusaha kami lakukan. Ide utamanya adalah merawat para pasien.” (rin/io) www.suaramedia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar